Sepekan Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Sembako Meroket

Gairah Belanja. Meskipun sejumlah barang mengalami kenaikan tetapi kondisi tersebut tak menyurutkan gairah konsumen untuk membeli ayam dan ikan di Pasar Nipah Kuning, Kecamatan Pontianak Barat, Sabtu (19/12). Gusnadi/RK.

eQuator – Pontianak-RK. Sepekan menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah harga sembako mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tak pelak, kaum ibu hanya bisa menjerit serta pasrah seraya berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga sembako.

“Setiap tahunnya selalu saja barang-barang mengalami kenaikan jelang hari besar, seperti Natal, Tahun Baru, Lebaran dan sebagainya,” keluh Neti, salah seorang pembeli di kawasan Pasar Nipah Kuning, Pontianak Barat, Sabtu (19/12).
Ibu satu anak ini menambahkan, sudah menjadi kebiasaannya dalam seminggu dua kali membeli ayam potong di pasar tersebut. Namun, Neti terkejut seminggu terakhir harga ayam potong melonjak naik hingga mencapai Rp29 ribu per kilogram.
“Kalau hari biasa saya beli per kilogram Rp22-23 ribu, tapi sekarang jadi Rp29 ribu,” bebernya.
Akibat kenaikan itu, yang tadinya biasa membeli satu ekor dengan berat rata-rata 1,7 kilogram, mau tidak mau Neti membatasi pembelian ayam potong menjadi setengahnya saja.
“Kan belanjanya mau dibagi-bagi dengan yang lain. Kalau belikan ayam semunya nanti tidak dapat beli yang lain,” paparnya.
Tak hanya Neti, Ida, salah seorang pedagang di pasar tersebut turut mengeluhkan kenaikan sejumlah sembako di pasar pagi tersebut. “Cabe, telur, ayam, ikan, semuanya naik,” kuluhnya.
Ida hanya bisa berharap, harga sembako yang mengalami kenaikan saat sekarang bisa kembali normal. Bahkan, dia mengharapkan pemerintah agar senantiasa mengawasi keberadaan pasar-pasar di Kota Pontianak supaya tidak ada tingkah nakal dari para penjual.
“Apa saja kerja pemerintah nih. Mantau hal seperti ini yang setiap tahunnya terjadi tak ada hasilnya,” cetusnya.
Sementara itu, salah seorang penjual ayam dan ikan yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan, penyebab barang yang dijual mengalami kenaikan harga, karena memang harus dilakukan kenaikan. Lantaran barang yang diperoleh dari penjual juga dengan harga yang tinggi.
“Mau tak mau kita jual juga, tapi tidak mengurangi pasokan, sama seperti di hari biasanya. Modal kita besar, ya kita jual tinggi,” bebernya.
Sementara itu, pantauan Rakyat Kalbar di lapangan terdapat sejumlah sembako yang mengalami kenaikan harga. Seperti, gula pasir yang sebelumnya Rp11 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogram. Ikan biasanya Rp25 ribu menjadi Rp28 ribu, ayam potong biasanya Rp22 ribu menjadi Rp29 ribu per kilogram.
Sedangkan kondisi pasar tersebut tidak terteranya sejumlah harga jual sembako. Seperti yang dikatakan Pemerintah Kota Pontianak dalam upaya menstbilkan harga. Sehingga diindikasikan besar peluang bagi pelaku usaha menaikkan harga secara sepihak. Ditambah lagi dengan tidak adanya pantauan dari pihak terkait. (agn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.