eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Ruang lingkup bisnis properti yang dijalankan oleh anggota Real Estate Indonesia (REI) Kalbar, paling besar masih berada di Kabupaten Kubu Raya. Bahkan ada 66 perusahaan yang membangun di kabupaten tersebut di tahun lalu.
“Khususnya untuk proyek pembangunan rumah subsidi bagi MBR, dari 66 perusahaan ini sebanyak 3.153 yang sudah terealisasi pembangunan melalui KPR. Sementara untuk di tahun 2019 ini, kita prediksikan ada 10,173 unit KPR milik anggota kita di Kubu Raya,” jelas Ketua REI Kalbar, Muhammad Isnaini saat Rakerda REI Kalbar Tahun 2019, di Qubu Resort, Sabtu (30/3).
Isnaini menyebutkan, kontribusi yang sudah diberikan anggota REI untuk PAD BPHTB di Kubu Raya sebesar Rp12,9 miliar. Bahkan pihaknya memprediksikan masih banyak lagi potensi PAD di kabupaten ini yang diperoleh dari pengembang pembangunan rumah subisidi.
Dengan demikian, Kubu Raya juga menjadi mitra yang cukup strategis bagi pengembang.
“Potensinya sekita Rp44,5 miliar, ini lantaran kita melihat portopolio REI sendiri 71 persennya ada di kabupten ini. Maka dari itu kerja sama yang baik agar dapat saling bersinergi,” jelasnya.
Isnaini menyebutkan, Rakerda yang dihelat ini memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi kinerja dari REI Kalbar. Sekaligus pula mencanangkan progres organisasi ini dalam setahun ke depan.
“Rakerda ini kita sama-sama mengevaluasi apa saja yang sudah kita lakukan di tahun sebelumnya. Kemudian apa saja yang harus kita tingkatkan. Apa yang menjadi kendala yang sampai saat ini masih belum terpecahkan,” ujarnya.
Rakerda kali ini bertemakan ‘Meningkatakan Sinergi Antara Pengembang dengan Stakeholder Guna Akselerasi Program Sejuta Rumah’.
Hingga sekarang, memang yang masih menjadi persoalan bagi para pengembang khsususnya yang berada di Payung REI Kalbar, masih sama seperti dengan tahun sebelumnya.
“Pertanahan masih menjadi persoalan bagi pengembang, namun memang ada beberapa lagi persoalan lain yang juga masih harus diselesaikan dan kita kaji kembali ,” ungkapnya.
Terlebih, pihaknya kerap melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait, guna menjalin komunkasi dan kerja sama, sehingga dapat saling bersinergi satu sama lain.
“Beberapa waktu lalu kita ada agenda Ngobrol Properto (Ngopi) dengan BPN Kubu Raya, dan mereka berkomitmen untuk memonitoring sertifikasi bagi para pengembang , khususnya untuk rumah subsidi bagi REI,” katanya.
Hal yang sama juga dilakukan bersama perbankan. Sinergitas tersebut diwujudkan dengan agenda pertemuan rutin. Sehingga apa yang menjadi persoalan yang kaitannya dengan perbankan ini bisa dikomunikasikan.
“Kemudian sinergi dengan BPMPTSP, dan Dinas Tata Ruang Kubu Raya untuk terus bersinergi,” terangnya. (ova)