53 ODHA Meninggal

Ilustrasi penderita hiv/aids

eQuator – Sintang-RK. Kurun sepuluh tahun (dasawarsa) terakhir, di Kabupaten Sintang tercatat 227 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), 53 orang di antaranya telah meninggal dunia.

“Mereka yang meninggal dunia itu kebanyakan ODHA yang tidak melakukan pemeriksaan,” ungkap Marcel, Prajangkau Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sintang, saat Rapat Evaluasi Penguatan Kelembagaan di Balai Ruai Rumah Jabatan Bupati Sintang, Rabu (16/12).

Lantaran tidak mengikuti pemeriksaan, kata Marcel, tidak diketahui bahwa sebenarnya mereka itu terinfeksi HIV/AIDS. “Mereka diketahui sebagai ODHA, setelah kondisinya sudah dalam keadaan kritis,” jelasnya.

Mengetahui kondisi tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Sintang, Dr Alexius Akim meminta masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membentuk tim dan membuat program wajib tentang penyakit HIV/AIDS.

Selain itu, Akim juga meminta seluruh organisasi perempuan di Kabupaten Sintang menggelar pertemuan untuk memberikan pengarahan dan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS.

Dia juga mengintruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang untuk mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS kepada anak didik. “Jadi sejak dini mereka sudah diingatkan tentang dampak dan bagaimana penularannya. Sehinga anak-anak kita ke depan tidak menjadi korban,” jelas Akim.

Menurut Akim, perkembangan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sintang yang semakin meningkat, dapat berdampak buruk dan luas terhadap berbagai aspek kehidupan. “Untuk meminimalirnya, tentu perlu penanggulangan melalui kelembagaan yang sistematis, komprehensif, dan berkesinambungan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr A Eko Sugiri menjelaskan, HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa dianggap remeh, lantaran hingga saat ini belum ditemukan obatnya.
Untuk mencegah penularannya, kata Eko, di antaranya tidak melakukan seks bebas atau bergonta ganti pasangan tanpa menggunakan alat kontrasepsi. “Gunakan jarum suntik yang steril (tidak digunakan berulang-ulang kali),” ujarnya.

 

 

Laporan: Achmad Munandar

Editor: Mordiadi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.