40 Pelaku IKM Ikut Pelatihan SPP-IRT

Memberikan Rasa Aman Produk Terhadap Makanan dan Minuman

¬¬¬SPP-IRT. Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Pontianak Haryadi ketika membuka pelatihan SPP-IRT, Selasa (18/10) di Aula Husada Khatulistiwa II Dinkes Kalbar. Gusnadi-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sebanyak 40 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) mengikuti pelatihan untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), yang digelar Dinas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kota Pontianak, Selasa (18/10) di Aula Husada Khatulistiwa II Dinas Kesehatan Kalbar.

“Saya harap pelatihan ini dapat menjadi tonggak awal dari proses belajar untuk meningkatkan kualitas produk,” ujar Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Pontianak Haryadi S. Triwibowo, ketika membuka pelatihan.
Haryadi yakin dan percaya, setiap usaha masih terbuka lebar untuk maju. Semua itu, kembali kepada masing-masing pelaku IKM untuk bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam menjalankan usahanya.

“Untuk tumbuh dan berkembangnya suatu produk, khususnya produk pangan, yang harus diperhatikan kualitas dan inovasi produknya. Bila tidak, produk pangan itu tidak akan mampu bersaing dengan produk-produk yang kualitasnya lebih baik dan punya inovasi,” imbuhnya.

Melalui pelatihan ini, para pelaku IKM diharapkan bisa mengimplementasikan pengetahuan dan kemampuan yang diperolehnya. Makanya, mereka diminta serius saat pelatihan.
“Perlu juga saya ingatkan, pelatihan ini bukan serta merta dapat memberikan secara instan untuk terjun ke dunia industri mikro, tetapi sangat tergantung pada semangat dan perjuangan seluruh peserta,” pesan Haryadi.

Di tempat sama, Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Metty Mediana menambahkan, pelatihan dan penyuluhan SPP-IRT tersebut bertujuan memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam mengkonsumsi produk makanan dan minuman yang beredar.
“Diharapkan produk yang dihasilkan pelaku IKM terukur kualitasnya, baik produknya maupun aspek higienis karena hal ini yang menentukan layak tidaknya suatu produk,” singkatnya.

Sementara itu, Suci, salah seorang perserta Suci menuturkan, merasa terbantu dengan pelatihan ini. Perempuan yang memiliki usaha Keripik Barokah ini bisa mendapat pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan kualitas produknya.
“Saya merasa terbantu karena saya bisa menerapkannya pada produk keripik saya,” lugasnya.

Laporan     : Gusnadi

Editor         : Arman Hairiadi