eQuator.co.id – MANDOR-RK. 4 haktare lahan Cagar Alam Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak terbakar, Selasa (24/7). Tim Terpadu Karhutla Mandor diterjunkan memadamkan api.
Tim terpadu terdiri dari pihak kecamatan, Polsek, Koramil, Polhut dan pemerintahan desa. Tim turun setelah mendapat informasi dan langsung turun ke lokasi kebakaran untuk membantu memadamkan api.
“Kami datang ke lokasi, api sudah padam, tinggal sisa sedikit, itulah yang kami padam supaya tidak menyala lagi dan meluas ke lokasi lain,” kata salah seorang anggota Tim Terpadu Karhutla Mandor, Slamet.
Sementara Kapolsek Mandor Iptu Anuar Syarifudin membenarkan telah terjadi kebakaran di Cagar Alam Mandor. Anggota Polsek Mandor ikut memadamkan api. “Saya saat ini (Kemarin) sedang mengikuti Analisa dan Evaluasi (Anev) bulanan di Polres Landak,” ungkapnya.
Dari hasil pengecekan Tim Terpadu Karhutla, luas areal yang terbakar sekitar 4 hektare. “Saat ini api sudah padam dan tim sedang melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut,” jelasnya.
Anuar berharap masyarakat segera melaporkan kepada pihaknya apabila melihat titik api. Supaya dapat dilakukan pemadaman sesegera mungkin.
“Peran serta semua pihak saya harapkan untuk dapat mencegah terjadinya Karhutla,” harap Kapolsek.
Di Putussibau, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (Tana Bentarum) menggelar ekspose strategi dan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa (24/7). Kegiatan di kantor Tana Bentarum Putussibau tersebut dihadiri Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda Kalbar, Alexander Rombonang mewakili Pj Gubernur dan Asisten 1 Bidang Pemerintahan Setda Kapuas Kapuas Hulu Frans Leonardus.
Dalam arahannya, Alexander menyampaikan, pemerintah konsen menangani masalah kabut asap. Yaitu melakukan upaya yustisi dalam kasus pembukaan lahan dengan membakar lahan. “Terutama yang dilakukan oleh pihak korporasi secara besar-besaran,” katanya.
Pria yang karib disapa Alex ini menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap Kapus Hulu yang sudah membentuk Satgas DalKarhutla dan kesigapan Brigade Dalkarhut di Tana Bentarum. “Dalam luas wilayah Kalbar lebih dari 1 juta hektare ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk bekerja bersinergi menggalakkan pencegahan Karhutla,” tutur Alex.
Kepala Balai Besar Tana Bentarum melalui Kabid Wilayah III Lanjak, Gunawan Budi Hartono menyampaikan sebaran dan kerawanan hotspot di Kapuas Hulu. Pihaknya sudah melakukan langkah-langkah penangannya.
“TaNa Bentarum juga melakukan aktivitas seperti melalui Daops Manggala Agni yang melakukan pemetaan wilayah rawan hotspot, pelatihan Masyarakat Peduli Api (MPA), Patroli Terpadu bersama TNI, Polri dan MPA,” paparnya.
Upaya ini kata Gunawan, merupakan strategis Tana Bentarum untuk menjaga kawasan dari kerawanan kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau seperti saat ini. Di samping itu, terus menjalin sinergitas bersama dengan elemen pemerintah lainnya serta masyarakat.
Sementara itu, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Pontianak masih dalam kategori baik. Kendati kebakaran lahan dank abut asap tampak terlihat.
“Tapi jangan salah, untuk ISPU kita, Air Quality Monitoring System (AQMS) kita hanya radius lima kilometer, itu dari alat yang ada di Kecamatan Pontianak Tenggara,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Tinorma Butar Butar, Selasa (24/7).
Dijelaskannya, outdor yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Pontianak merupakan hasil dari AQMS yang berada di Kecamatan Pontianak Tenggara. Alat tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH). Apabila terjadi kerusakan terhadap alat tersebut, pihaknya tinggal memberi laporan.
Tinorma menyebutkan, DLH Kota Pontianak juga mempunyai mengantisipasi Karhutla. Seperti sosialisasi dan melakukan patroli. Tujuannya agar masyarakat tidak membakar sampah atau lahan. Apabila ditemukan akan dilakukan Tipiring.
Pihaknya juga mempunyai masker yang sewaktu-waktu dapat dibagikan kepada masyarakat. “Apabila sampai besok (hari ini, red) tidak turun hujan, bersama Dinas Kesehatan kita akan bagikan kepada masyarakat,” tutup Tinorma.
Laporan: Antonius, Andreas, Maulidi Murni
Editor: Arman Hairiadi