eQuator.co.id-Pontianak. Sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat menggelar kegiatan 2nd Kapuas Economic Forum (KEF) 2024 di Aula Keriang Bandong Pontianak (16/10)
Agenda tahunan ini merupakan forum strategis berbagai pemangku kepentingan guna mengakselerasi perekonomian Kalimantan Barat. KEF 2024 mengangkat tema “Memperkuat Sinergi Kebijakan Pusat dan Daerah dalam rangka Penguatan Iklim Investasi Berkelanjutan”.
“Forum KEF 2024 ini bertujuan untuk mengoptimalisasi peluang dan debottlenecking tantangan untuk menciptakan iklim investasi berkelanjutan di Kalbar berdasarkan diskusi/masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Agenda KEF 2024 dibuka oleh Pj. Gubernur Kalbar, Harisson, dimana dalam sambutannya ia menyampaikan makna besar Kapuas Economic Forum.
“Agenda ini merupakan wadah katalisator pembentukan ekosistem investasi daerah, termasuk sebagai media dialog antara pemerintah pusat dan daerah, guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” ujar Harisson dalam rilisnya kemarin
Hal ini sejalan dengan sasaran target pertumbuhan ekonomi nasional jangka menengah-panjang, dimana Harisson menyebutkan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan KEF 2024 serta memberikan arahan dalam sambutannya.
“Dalam menuju visi RPJPD Kalimantan Barat 2025-2045 yakni Kalimantan Barat Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan, perlu dilakukan transformasi ekonomi dari ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA),” ucapnya
Disamping itu, ia juga turut menyampaikan bahwa rancangan jangka menengah-panjang yang telah dibentuk melalui proses penyusunan dan diskusi saat ini, akan menjadi pedoman bagi kepala daerah dalam meningkatkan perekonomian ke depannya.
Selain itu, Kepala KPw BI Kalbar, NA Anggini Sari, juga menyebutkan overview perekonomian di Kalbar yang mana, kata dia hal ini terdampak kebijakan larangan ekspor bauksit pada tahun 2023 yang mengakibatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, ekonomi Kalbar kembali rebound pada tahun 2024.
“Peningkatan ekonomi ini didorong oleh geliat investasi dan konsumsi rumah tangga sejalan dengan peningkatan kinerja lapangan usaha (LU) utama, disertai dengan stabilitas yang kuat,” ucapnya
Stabilitas ini terlihat dari tingkat inflasi daerah yang stabil dan terkendali, merupakan buah hasil upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan stakeholders.
“Laju pertumbuhan ekonomi Kalbar senantiasa perlu diperkuat guna mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045,” jelasnya
Penguatan ini dapat ditempuh melalui transformasi struktural berupa SDA komoditas unggulan, sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan ekonomi hijau dan UMKM, serta katalisator pertumbuhan ekonomi berupa digitalisasi daerah.
“Adapun industri padat karya, dalam hal ini industri turunan kelapa sawit, memiliki outlook permintaan yang terus meningkat. Sementara pada industri padat modal, Kalbar memiliki potensi besar pada hilirisasi bauksit,” ungkapnya
Diagenda KEF 2024 ini juga menghadirkan diskusi panel dengan narasumber dari ranah pusat untuk membahas berbagai isu krusial yang berhubungan dengan daya ungkit terhadap penguatan investasi: (1) Direktur Hilirisasi Perkebunan, Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan – Kementerian Investasi.
Dalam diskusi ini menghadirkan Mohamad Faizal; (2) Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan – Kementerian Perindustrian, Bapak Dr. Setia Diarta, MT; (3) Komite Advokasi Bidang Kebijakan Publik – APINDO, Bapak Herman Nurcahyadi Suparman; serta (4) Deputi Direktur Kel.
Koordinasi, Kerjasama, dan Kelembagaan – Departemen Makroprudensial Bank Indonesia, Ina Numalia, dengan peserta antara lain Forkopimda Kalbar, Pj. Walikota dan Pj. Bupati di Kalbar, Ketua OPD Kalbar, Pimpinan Instansi Vertikal, dan Pimpinan Perusahaan.
Dikesempatan yang sama, KPw BI Kalbar bersama Pemprov Kalbar meluncurkaan situs web investkalbar.id sebagai pusat promosi investment project ready to offer dan investment opportunities yang dilengkapi tentang perkembangan ekonomi spasial dan insentif serta dukungan pemerintah.
Selain itu, dilakukan pula kick-off program ketahanan pangan melalui implementasi pupuk produk hilirisasi guna mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang bergejolak sehingga meningkatkan margin pendapatan petani.
KPw BI Kalbar turut mengadakan momen penandatanganan komitmen penguatan kualitas data sebagai bukti nyata dukungan Bank Indonesia dalam formulasi kebijakan bank sentral dan fungsi advisory ekonomi daerah yang berkualitas.
Keberadaan KEF merupakan momentum untuk optimalisasi potensi investasi dalam mempercepat pembangunan ekonomi Kalbar.
“Kedepan, KPwBI Kalbar bersama Pemprov Kalbar akan terus menyelenggarakan KEF sebagai forum tahunan dengan berlandaskan sinergi, kolaborasi, inovasi, serta menciptakan inisiatif untuk kerja sama demi kemajuan perekonomian daerah,” pungkas Anggini