eQuator.co.id – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan memprioritaskan pembelajaran secara daring (e-Learning) di universitas mulai 2019. Hal itu demi menaikkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi yang baru sekitar 34 persen pada 2018.
“2019 prioritas online learning. Ini yang akan kita fokus. Saya punya mimpi Indonesia di 2024 bisa mengalami kenaikan terus,” ujar Menristekdikti Mohamad Nasir saat ditemui di kantornya, Senayan, Jakarta, Senin (28/1).
Dia mengatakan, kuliah tanpa tatap muka sudah dimulai di beberapa kampus meski belum masif. Salah satu yang telah melancarkannya secara penuh yakni Universitas Terbuka (UT).
“Sudah jalan, tapi ini belum masif. Artinya baru mereka memasukan beberapa mata kuliah saja. Tapi yang belum, program studi. Yang sudah ada (program studi) hanya UT,” terang dia.
Nasir pun bertekad agar Indonesia menyesuaikan diri dengan negara-negara maju, khususnya dalam sistem pendidikan tinggi yang telah menggunakan teknologi digital.
Adapun pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan fokus kinerja Kemenristekdikti 2019. Dia berharap, para lulusan khususnya di bidang sains dan teknologi memiliki kompetensi yang baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan industri.
“Lulusan harus punya potensi supaya kebutuhan industri dengan lulusan menyambung. Sekarang memisah, maka akan kita pepetkan sehingga nanti setiap lulusan perguruan tinggi khususnya jurusan sains dan teknologi. Harapan saya adalah kompetensi yang didapatkan pada lulusan tersebut,” tuturnya. (JawaPos.com/JPG)