Bang Midji yang membuka acara tersebut menyampaikan bahwa rekor yang dicatat MURI kemarin merupakan kali kelima dipecahkan Kota Pontianak. Kedepan, pihaknya, dengan dukungan Bank Mandiri dan BUMN lain akan memecahkan rekor-rekor lainnya.
“Kita sedang siapkan. Mudah-mudahan bertepatan Hari Jadi Kota Pontianak tahun ini yang jatuh pada bulan Oktober mendatang, akan ada satu atau dua rekor MURI yang bisa dicatatkan lagi di sini,” ungkapnya.
Ia menilai, Kota Pontianak memiliki banyak pilihan kuliner yang bisa dicatatkan dalam rekor MURI. Seperti talas Pontianak dan lidah buaya.
Gayung bersambut, Senior Vice President Group Head Transaction Banking SME Sales, PT Bank Mandiri Persero Tbk, Angga Erlangga Hanafie menyatakan pihaknya siap mendukung pemecahan rekor MURI lainnya di Kota Pontianak. Bahkan, ia menginginkan event seperti ini meningkat dari tahun ke tahun.
“Sehingga bisa membawa kearifan lokal itu menasional bahkan mendunia,” ujarnya.
Lanjut dia, Bank Mandiri sangat konsen dengan kekhasan masing-masing daerah. Apalagi, Pontianak terkenal sebagai kota yang kaya akan kuliner.
“Selain dari sisi kuliner, kemajuan bisnis retail di Pontianak merupakan keunggulan tersendiri. Kami yang bergerak di sektor perbankan sangat ingin membantu. Selain menumbuhkan sektor riil, juga mengembangkan bisnis-bisnis yang ada di Pontianak dan Kalimantan Barat,” papar Angga.
Terkait dipilihnya pisang sebagai pemecahan rekor, kata dia, lantaran sejak dua atau tiga tahun lalu pisang goreng Pontianak populer bukan hanya di Jakarta. Hampir di seluruh Indonesia tahu kekhasan penganan yang kerap disingkat namanya dengan kata Pisgor itu.
“Ada satu kekhasan yang berbeda dengan pisang-pisang lain. Di sini bisa dikreasi, ada yang menggunakan karamel dan lain sebagainya,” terangnya.
Nah, kekhasan tersebut dapat dijadikan peluang terbuka bagi UMKM setempat untuk berkembang lebih kreatif. Karena menurutnya, di Pontianak cukup terbuka peluang mengembangkan bisnis nondigital berbasiskan kreativitas.
“Saya yakin dengan adanya dukungan Pak Wali yang luar biasa membawa Pontianak khususnya kuliner dan bisnis UMKM jauh lebih maju ke depan,” tandas Angga.
Tak kurang 100 stand mengisi acara yang ternyata keuntungan perhari berkisar Rp3-5 juta. Stand meliputi kuliner dan fashion yang dikunjungi warga Kalbar memberikan peluang bisnis menarik di situasi ekonomi terkini.