2017, Manulife Salurkan Klaim Rp7 Triliun

Manulife

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sebagai salah satu bagian dari Manulife financial Corporation, Manulife Indonesia terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya. Tahun 2017, Manulife telah membayar klaim ke nasabah hampir Rp7 triliun atau sekitar Rp750 juta tiap jamnya.

Dijelaskan Presiden Direktur dan Ceo PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) Jonathan Hekster, dalam keterangan tertulisnya, perusahaan asuransi yang sudah berdiri sejak tahun 1985 dimana Manulife Indonesia yang juga merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang beroperasi di Asia, Kanada, dan Amerika Serikat (AS).

“Kami menawarkan beragam layanan keuangan termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, layanan investasi dan dana pensiun kepada konsumen individu maupun pelaku usaha di Indonesia,” sebutnya, kemarin.

Ia mengatakan, bahwa melalui jaringan lebih dari 9,000 karyawan dan agen profesional yang tersebar di 24 kantor pemasaran, Manulife Indonesia saat ini melayani lebih dari 2,4 juta konsumen di Indonesia. Dengan total dana kelolaan yang ditangani mencapai Rp67,6 triliun.

“Kinerja Manulife Indonesia terus meningkat. Bahkan tahun lalu, Manulife Indonesia mencetak laba komprehensif sebesar Rp2,6 triliun. Pencapaian itu jauh di atas kinerja tahun 2016 di mana laba komprehensifnya Rp 664 miliar atau tumbuh 290 persen,” terangnya.

Hekster menjelaskan, pertumbuhan bisnis positif terus diraih karena Manulife fokus pada peningkatan pelayanan kepada nasabah dan menerapkan model bisnis berkelanjutan. “Pertumbuhan juga terjadi di premi bisnis baru yang naik 19% (yoy) menjadi Rp 4,4 triliun dari tahun 2016 sebesar Rp 3,7 triliun,” paparnya.

Selain itu, sepanjang 2017 Manulife Indonesia meraih total premi dan deposit Rp25 triliun atau naik 34 persen dari tahun 2016 yang sebesar Rp18,6 triliun. Dana kelolaan asuransi syariah juga meningkat dari tahun 2016 sebesar Rp 2,3 triliun menjadi Rp 2,88 triliun pada 2017.

“Kemudian dana kelolaan MAMI sebesar Rp 65,7 triliun. Dengan demikian posisi aset kami berada di tiga besar, DPLK juga top 3, begitu juga manajemen aset yang masuk tiga besar,” pungkasnya. (nov)