eQuator – Walikota Pontianak, H. Sutarmidji memastikan 2016 penataan kawasan beting akan mulai dikerjakan pemerintah pusat di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak diminta secepat mungkin menyerahkan masterplan kawasan tersebut.
Apapun itu, setidaknya wacana ini merupakan angin segar bagi Pemkot Pontianak. Seraya berharap supaya hal itu tidak semata hanya angin surga. Seperti halnya tidak ada kejelasan soal fly over sejak tiga tahun lalu hingga saat ini.
“Beting sedang didesain percontohan. Konsultannya langsung ditunjuk dari Kementerian PU serta disusun DED-nya. Kemarin kita di Jakarta sudah sepakat,” ucap Walikota H. Sutarmidji, Rabu (18/11).
Meskipun belum tampak dan pasti dibangun oleh pemerintah pusat, Sutarmidji mengharapkan beberapa titik, khususnya di kawasan Beting sampai pada di wilayah Pol Airud untuk steril dari berbagai macam bentuk sampah. Karena penataan nantinya akan menjadikan wilayah tersebut menjadi kawasan hijau.
“Mudah-mudahan anggaran perubahan 2016 sudah bisa direalisasikan. Saya minta penurapan sampai di ujung dekat Pol Airud. Kawasannya harus bersih dan menjadi ruang terbuka hijau nantinya. Ada beberapa titik tidak boleh ada bangunan,” tegasnya.
Terdapat satu permintaan dari Kementerian PU jika penataan ini kelak diwujudkan. Yakni harus ada penataan hutan bakau di pinggiran Sungai Kapuas. Yakni dengan pola yang nantinya diatur oleh mereka yang mengerjakannya. Hal tersebut lantas ditanggapi positif oleh Walikota.
“Menurut mereka harus ada hutan bakau. Entah bagaimana modelnya, saya pun tidak tahu,” tukasnya.
Sutarmidji memastikan tidak akan ada masalah pada lahan yang nantinya terhadap lokasi yang akan dibangun. Lantaran dari pinggiran Sungai Kapuas terdapat tanah lebih sekitar 20 meter yang tidak boleh dibangun di pinggiran sungai.
“Lahannya saya pikir tidak perlu pembebasan. Karena turap sekarang dengan jembatan ada lebih 10-20 meter. Itu saja sudah cukup,” ulasnya. (agn)