20 Ruko dan Pasar Tradisional Terbakar

Api membakar bangunan 20 Ruko di Pasar Tradisional Seroja Sintang, Jumat (27/5). ACMAD MUNANDAR

eQuator.co.id – Sintang-RK. Larut malam, para pedagang di Pasar Tradisional Seroja Sintang sudah menutup tokonya dan beristirahat di Rukonya. Tiba-tiba kesunyian menjadi riuh, Jumat (27/5) pukul 02.00 dinihari.

Pedagang dipanikkan ulah seorang warga yang memukul satu-persatu pintu Ruko menggunakan sebatang balok, sambil berteriak, kebakaran…kebakaran!

Api sudah terlihat semakin membesar. Pedagang berusaha menyelamatkan barang dagangannya. Satu deretan bangunan kayu berjumlah 20 Ruko sudah dilahap api. Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api.

Tidak ada bangunan yang utuh, semuanya jadi arang. Bahkan indekos di kawasan Pasar Tradisional itu pun ludes terbakar. Berutung musibah ini tidak memakan korban jiwa.

Api baru bisa dipadamkan, empat jam setelah petugas pemadam berjibaku. Pukul 06.00 api dipastikan tak lagi menyala. Tim pemadam kebakaran tetap menyiram puing bangunan yang sudah terbakar.

“Saat terjadi kebakaran, saya masih tertidur pulas di kamarnya. Saya terkejut mendengar teriakan dari luar dan terbangun,” kata Salah seorang penghuni kost yang ikut menjadi korban Asrol, 28, penghuni indekos.

Dikatakan Asrol, beruntung ada pria yang memukul pintu Ruko menggunakan balok. “Kalau tidak, mungkin banyak korban jiwa,” ucapnya.

Tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan Asrol. Ketika dia bangun, api sudah membumbung tinggi. “Saya hanya bisa meyeelamatkan diri dengan meloncat dari jendela lantai atas. Syukurlah, waktu meloncat saya tidak menderita luka. Kalau barang-barang, semua masih di dalam kost,” jelas Asrol yang indekosnya juga jadi arang.

Pemilik Ruko Dewi, 26, mengaku juga tidak sempat menyelamatkan barang berharganya. “Syukur saya bisa selamat dengan anak saya. Saat kejadian kami sudah tidur dengan pulasnya. Bahkan anak saya digendong oleh warga dan membawanya keluar dari Ruko. Malah itu anak saya susah dibangunkan,” ucap Dewi yang kehilangan tempat usahanya.

Kapolres Sintang AKBP Suharjimantoro memastikan 20 Ruko dan indekos di Pasar Tradisioanal Seroja terbakar. “Ada 20 pintu rumah toko yang hangus terbakar. Tidak ada barang-barang yang berhasil diselamatkan, semuanya hangus terbakar,” kata Kapolres.

Kapolres Suharjimantoro belum bias memastikan penyebab serta kerugian korban kebakaran. “Ini masih dalam proses penyeledikan kita. Kita belum tahu apa penyebab kebakaran ini,” tuturnya.

Jumat (27/5) pukul 12.30, Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, MPH meninjau lokasi kebakaran pasar Seroja. Dia segera mengambil langkah untuk membantu para korban.

Rata-rata bangunan Ruko itu digunakan pemiliknya untuk menjual sembako, material bangunan serta pasar sayur.

“Apa pemicunya, kita tetap menunggu hasil penyelidikan kepolisian. Kemudian Pemkab melalui instansi terkait bakal mengidentifikasi pemilik Ruko, berkenaan bangunan berasuransi atau tidak. Pemkab bakal memberi kemudahan bagi para korban jika ingin kembali membangun Rukonya,” janji Bupati Jarot.

Prioritas Bupati Jarot adalah pedagang sayur yang turut menjadi korban. Jarot mengupayakan pedagang bisa segera kembali berjualan dengan direlokasi lain yang ditentukan Pemkab Sintang.

“Saya sudah memerintahkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BNPD) Sintang mendata para korban, guna segera mengambil langkah strategis yang diperlukan. Pasalnya, Pemkab harus bergerak cepat dalam menyikapi terbakarnya Pasar Seroja,” jelas Jarot.

Anggota DPRD Sintang, Syahroni yang ikut meninjau lokasi kebakaran bersama rombongan bupati, mendukung langkah Pemkab. Dia berharap Pemkab segera membangun kembali pasar sayur yang terbakar. “Kemudahan izin perlu diberikan kepada para korban, jika ingin kembali membangun ruko yang terbakar,” jelas Syahroni. (adx)