eQuator.co.id – Sanggau-RK. Sebanyak 120 orang dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pegiat pariwisata se-Kabupaten Sanggau mengikuti pelatihan pemandu wisata (tour guide) alam dan budaya Kabupaten Sanggau 2019 yang digelar selama tiga hari, (19-21/7).
Pelatihan yang menghadirkan narasumber dari Assesor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalbar digelar tiga tempat terpisah, yaitu : Hotel Emerald untuk hari pertama, Keraton Surya Negara di hari kedua, dan lokasi wisata Batu Posok di hari ketiga.
Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sanggau, Dayang Rukiah mengatakan, pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan pemandu wisata (tour guide) yang berkualitas dan profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemandu wisata.
“Tujuannya agar pemandu wisata mampu memberikan pelayanan yang ramah dan memuaskan kepada wisatawan. Dan mampu memberikan penjelasan maupun gambaran mengenai suatu objek wisata dengan baik dan jelas,” katanya mewakili Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sanggau, Fransiskus Meron.
Dikatakannya, pelatihan serupa merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan Disporapar Kabupaten Sanggau. “Namun pertama kali diselenggarakan menggunakan dana non fisik Kementerian Pariwisata.
Para peserta pelatihan pemandu wisata adalah anggota Pokdarwis dari beberapa kecamatan yaitu, Kapuas, Tayan Hulu, Tayan Hilir, Balai Batang Tarang, Kembayan, Sekayam, Entikong, Toba, Jangkang, mukok, Bonti dan para pegiat pariwisata di Kabupaten Sanggau,” ungkapnya.
Harapan agar Kabupaten Sanggau memiliki pemandu wisata yang mumpuni juga diungkapkan Asisten II Setda Sanggau, Roni Fauzan.
“Kami mengharapkan melalui pelatihan pemandu wisata Kabupaten Sanggau tahun 2019 ini, kita mampu memeroleh para pemandu wisata yang mampu memberikan bimbingan, penjelasan dan petunjuk mengenai objek wisata di Kabupaten Sanggau dengan baik, sehingga melalui para pemandu wisata terseut dapat tercipta pula citra pariwisata Sanggau yang penuh dengan kenangan indah,” katanya mewakili Bupati Sanggau, Paolus Hadi.
Lebih lanjut, ia menilai pelatihan tersebut sangat penting karena pemandu wisata dalam melaksanakan profesinya, dapat menjadi cerminan dari lingkungan pariwisata tempat dia melaksanakan tugasnya.
Dengan kata lain, apabila seorang pemandu wisata tidak mampu memberikan pelayanan yagn ramah dan memuaskan, wisatawan yang menggunakan jasa pemandu wisata tersebut dapat menyimpulkan bahwa masyarakat di lokasi pariwisata tersebut tidaklah ramah.
“Selain itu, apabila seorang pemandu wisata juga tidak mampu memberikan penjelasan maupun gambaran mengenai suatu objek wisata dengan baik, maka berkuranglah hal-hal postif lokasi wisata yang dimaksud,” pungkas Roni.
Sementara itu, salah seorang peserta, Siswanto mengaku senang memperoleh ilmu baru dalam hal kepariwisataan. Terlebih dilatih langsung dari narasumber yang berkompeten di bidangnya.
“Menjadi tour guide ternyata cukup menjanjikan,” ujarnya.
Laporan: Kiram Akbar