eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Selasa (23/5) malam, petugas Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Dishubkominfo) Kota Pontianak menyusuri Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura. Di backup Polresta Pontianak dan Polda Kalbar, mereka mendatangi Warung Kopi (Warkop).
Kala didatangi petugas motor dan mobil penikmat kopi telah dirapikan oleh Juru Parkir (Jukir). Tampak beberapa Jukir mengarahkan motor-motor yang melintas. Ada juga yang sedang menerima uang jasa. Sementara beberapa yang lain sedang menikmati rokok sejenak.
Ternyata malam itu Dishubkominfo tengah berburu Jukir liar. Makanya, petugas berseragam biru langsung menghampiri para Jukir. Mereka menanyakan keanggotaan Jukir. Beberapa ada yang bisa menunjukkan kartu anggota sebagai tanda Jukir resmi. Jukir liar, yang tidak dapat menunjukkan kartu anggota, langsung digiring ke Direktorat Shabara Polda Kalbar di Jalan Zainuddin. “Jika dia (Jukir) resmi ada kartu anggotanya. Kalau parkir ada karcisnya. Ada pula yang udah pakai seragam Jukir. Cuma sekarang ini, seragam belum bisa berikan pada semua Jukir,” terang
Utin Sri Lena, Kepala Dishubkominfo Kota Pontianak, di sela-sela penertiban.
Dijelaskan Utin, razia Jukir liar sesuai pengaduan masyarakat. Pasalnya, warga merasa resah karena tarif parkir sebesar Rp2 ribu. Padahal berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011, tarif resmi parkir sepeda motor Rp1.000, kendaraan roda empat Rp2.000, dan kendaraan roda enam Rp4.000. “Masyarakat yang merasa resah dengan biaya parkir bisa mengadukannya langsung ke Dishubkominfo Kota Pontianak,” ujar Utin.
Pada razia tersebut, 11 Jukir liar berhasil diamankan. Razia dari pukul 19.30 WIB sampai 23.00 WIB ini melibatkan 21 personil Dishubkominfo, 10 Shabara Polresta, dan lima Polda.
Ketika Harian Rakyat Kalbar akan berlalu, tiba-tiba dating End yang ingin menjemput salah satu Jukir liar. “Dia ini jaga malam di toko saya pak,” ujarnya. Kepada petugas End menyebutkan pelataran tokonya di Jalan Gajah Mada memang digunakan warga untuk membuka warung kopi. “saya dikabari barusan kalau dia kena razia. Cepat saya ke sini karena khawatir toko dibiarkan tak dijaga,” pungkasnya. (epy)