Viral Virus di Tablet Parasetamol

HOAX Atau BUKAN

Foto:Internet

eQuator.co.id – KABAR palsu yang berkaitan dengan dunia kesehatan terus bermunculan di media sosial. Salah satunya mengaitkan obat parasetamol dengan virus yang mengakibatkan munculnya bercak merah di seluruh tubuh. Bahkan, informasi itu dilengkapi foto untuk memperkuat berita palsu yang sengaja disebar.

Foto tersebut menunjukkan tubuh seorang perempuan yang dipenuhi bercak merah dan bentol sebesar biji jagung di sekujur badan. Dari perut, tangan, dada, hingga wajah. Sebagian besar bercak itu sudah melepuh. Bahkan, bibirnya tidak bisa menutup secara normal akibat bercak tersebut dan seperti menahan sakit.

Wajah cantik perempuan berambut lurus itu pun tenggelam berubah menjadi menyeramkan. Hal tersebut bisa terlihat jelas dengan perbandingan foto semasa wajahnya mulus tanpa bercak apa pun. Makin menawan dengan senyum rekahnya.

Seorang pria bercambang mengalami hal yang sama. Sekujur tubuh dipenuhi bercak merah. Di salah satu ruangan rumah sakit, seorang perawat tampak sangat berhati-hati merawatnya. Dua pria lain melihat pemandangan tersebut dengan miris.

Pesan berantai berbentuk kumpulan foto itu cukup menyeramkan. Ada dua gambar korban dan satu gambar tablet Paracetamol P-500. Di salah satu sudutnya, tertulis peringatan untuk tidak menggunakan tablet Paracetamol P/500 (bukan P-500 sebagaimana tertera di kemasan). Tablet tersebut merupakan parasetamol baru, sangat putih, dan mengilap. Tetapi, tablet itu mengandung virus Machupo.

Di sana tertulis pula penjelasan bahwa virus Machupo merupakan yang paling berbahaya di dunia. Sebab, virus tersebut memiliki tingkat kematian tinggi. Bisa membunuh manusia dalam waktu singkat. Karena itulah, ada pesan khusus agar tidak menggunakan jenis tablet tersebut.

Pembuat pesan meminta orang yang menerima pesan itu ikut menyelamatkan hidup orang lain. Caranya, menyebarkan gambar tersebut kepada siapa pun agar semua orang mengetahui pesan tersebut.

“Isu itu adalah hoax,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito. Menurut dia, sampai saat ini BPOM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung klaim bahwa virus Machupo telah ditemukan dalam produk obat parasetamol atau produk obat lainnya.

BPOM juga telah melakukan premarket evaluation dan pengawasan post-market control secara rutin. Tujuannya, memastikan obat dan makanan yang tersebar di Indonesia aman dan sesuai dengan ketentuan. “Kami tidak pernah temukan itu,” ujarnya.

Virus Machupo merupakan jenis virus yang persebarannya dapat terjadi melalui udara, makanan, atau kontak langsung. Virus itu bisa bersumber dari air liur, urine, atau feses hewan pengerat yang terinfeksi dan menjadi pembawa (reservoir) virus tersebut.

Penny mengimbau masyarakat membeli obat di apotek atau sarana resmi lainnya seperti toko obat berizin. Selain itu, tidak lupa mengecek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa untuk memastikan obat itu layak digunakan. (eko/gun/mia/c14/fat/jpg)

Fakta

Virus Machupo tidak bisa hidup di lingkungan kering seperti tablet parasetamol.

Tablet yang bisa menjadi tisu basah bukanlah parasetamol. Tapi memang tisu basah berbentuk tablet yang akan mengembang jika diberi air. Sudah dijual bebas di pasaran.