Timses Arahkan Pemilih Pilih Rivalnya? Impossible!

Darmawan dan Ade M Zulkifli

eQuator – Putussibau-RK. Jelang 9 Desember, pencoblosan Pilkada Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, warga dihebohkan dengan SMS (short message service) tak berdasar.

Pasalnya, pesan singkat itu dari petinggi-petinggi tim sukses (Timses) pasangan calon (Paslon) nomor urut satu agar pada tanggal 9 Desember 2015 mencoblos nomor urut dua.

Salah seorang yang nomor telpon seluler (Ponsel)-nya mengirim SMS tersebut adalah Ketua Timses nomor urut 1, Ade M. Zulkifli. Telli, sapaan karibnya, pun heran.

Kata dia, mustahil baginya mengirim SMS kepada masyarakat untuk memenangkan pasangan nomor urut 2, sebab dia berada di Tim Pemenangan nomor urut 1. Setakat ini, Pilkada Kapuas Hulu memang hanya diikuti dua pasang kandidat.

Impossible (tidak mungkin)! Saya baru tau dua hari yang lalu, karena ada orang yang mendapatkan SMS dari saya, kemudian menanyakannya kepada saya,” kata Telli, Minggu (6/12).

Menurut pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu tersebut, ia baru mengetahui kejadian ini dua hari lalu. Telli pun menduga SMS tersebut sudah lama beredar, sehingga banyak orang telah menerimanya.

“Anehnya, nomornya sama persis dengan nomor HP saya. Tapi setelah saya cek kotak keluar SMS (outbox) tidak ada mengirim SMS seperti itu, pulsanya pun tidak berkurang,” tuturnya.

Tak hanya nomor seluler Telli saja yang mengirim pesan singkat tersebut. Ternyata, H. Baiduri selaku Penasehat Timses serta Rajuliansyah, Wakil Ketua Timses nomor urut 1 yang juga Ketua DPRD Kapuas Hulu mengalami hal serupa.

Nomor Ponsel mereka disalahgunakan dengan mengirim SMS kepada orang banyak agar tanggal 9 Desember menyoblos nomor urut rivalnya. “Ada beberapa orang pengurus dan petinggi tim kami lainnya juga digitukan,” beber Telli.

Kasus ini, lanjut Telli, jelas merugikan pihaknya. Ia pun menduga tujuan dari pengiriman SMS menggunakan nomor selular untuk mempengaruhi para tim yang berjuang di lapangan. Sehingga, konsentrasi mereka jadi pecah. Bahkan, dapat mempengaruhi pemilih pemula yang masih mengambang.

“H. Baiduri katanya sudah melaporkan ini ke kepolisian, termasuk meminta nomornya diblokir sementara,” ungkap dia.

Sebelumnya, sambung Telli, ia telah mencoba menelepon operator Telkomsel terkait kasus tersebut. Namun, jawaban dari Si Operator Telpon hanya: orang yang menggunakan nomor Telli untuk mengirim SMS itu tidak terdeteksi.

“HP saya ini tidak pernah lepas dari pegangan saya dan saya tidak teledor untuk hal itu. Ini merupakan kejahatan IT (information technology),” cetus Telli.

Dikatakannya, kejahatan teknologi yang dilakukan tersebut secara terorganisir secara baik dan rapi karena setiap hari SMS tersebut dikirim terus dari nomor handphone miliknya. “Tadi pagi juga ada lagi dari nomor saya ini mengirimkan sms itu. Cara yang dipakai ini memang sudah terencana. Saya heran kok bisa nomor HP itu sama dengan nomor HP saya,” terangnya.

Lemahnya pengamanan operator telpon untuk menjaga privasi terhadap para pelanggannya ini pun dipertanyakan. Itu sangat berbahaya. Bisa saja nomor HP seseorang digunakan untuk kejahatan lainnya.

“Langkah kami saat ini menjelaskan kepada tim di tiap kecamatan. Jika mereka memperoleh SMS tersebut, tentu isinya tidak benar. Saya sempat ingin mematikan atau blokir sementara, tapi setelah dipikir-pikir kalau dimatikan tidak bisa orang yang menerima SMS tersebut konfirmasi ke saya,” papar Telli.

Dari kubu rivalnya, Kepala Sekretariat Posko Timses Nomor Dua, Darmawan yakin yang bisa melakukan itu hanya ahli IT tingkat tinggi. Sehingga, tidak mungkin pihaknya yang melakukan hal tersebut. Sebab, tidak ada yang menguasai teknologi semacam itu.

“Dan, tidak mungkin pula kami melakukan cara-cara seperti itu,” tegas Darmawan.

Ia mengaku prihatin. Darmawan mengajak semua pihak mewaspadai kejadian tersebut, baik itu dari tim nomor urut satu maupun nomor urut dua.

Mendekati hari H pencoblosan, banyak hal yang bisa terjadi atau ada pihak tertentu yang tidak menginginkan Pilkada Kapuas Hulu berjalan secara baik. “Kalau oknum kelihatan bentuknya sementara inikan tidak tampak. Kita tidak tau siapa yang melakukannya,” tutur Darmawan.

Ia mendukung upaya pihak tim nomor urut 1 untuk melaporkan kejadian ini kepada polisi maupun Panwaslu dan KPU. Dia khawatir isu seperti ini dimanfaatkan pihak ketiga yang berkepentingan.

“Dan nantinya SMS serupa juga disetting dari nomor HP petinggi tim kami, seolah-olah mengarahkan untuk mendukung nomor satu, sehingga Pemilukada ini tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan,” pungkas Darmawan.

Sementara itu, Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Sudarmin SIK menyatakan belum mendapat laporan terkait persoalan ini. Jika memang benar, maka pelakunya akan dikenakan tindak pidana Pemilukada sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan.

“Kalau operatornya tinggal diliat, kalau diatur dalam Undang-Undang Pemilukada dapat kita kenakan. Tapi kalau memang tidak diatur, kita kenakan tindak pidana yang lain. Penindakan akan dilakukan atas dasar pengaduan yang disampaikan korban,” tegasnya.

Senada, Ketua Panwaslu Kapuas Hulu, Seno Martono. Ia juga menyatakan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait permasalahan tersebut.

 

Laporan: Arman Hairiadi

Editor: Mohamad iQbaL

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.