eQuator – Hanya tinggal selangkah lagi RAPBD Kota Pontianak disahkan. Kesepakatan awal antara Pemerintah Kota Pontianak dengan DPRD Kota Pontianak yakni sekitar Rp1,66 trilun. Di mana terdapat beberapa prioritas dengan target yang mengalami peningkatan.
“Yang jelas infrastruktur dasar, kesehatan, infrastruktur dan pendidikan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini semua yang akan kita lakukan,” ujar Walikota H. Sutarmidji usai menyampaikan pendapat akhir Walikota Pontianak terhadap rancangan APBD Kota Pontianak 2016 di ruang paripurna DPRD Kota Pontianak, Rabu (18/11).
Sebagai penunjang kinerja jajaran pemerintah dalam melayani masyarakat, terdapat pula prioritas lain yang sudah diagendakan agar dapat dibangun 2016.
“Kegiatan lain, saya rasa kalau untuk kantor pemerintah sudah cukup, kecuali Kantor Dinas Pontianak Selatan yang akan kita bangun. Dinas Sosial itu akan kita jadikan Kantor Camat Selatan. Dinasnya akan berada di komplek Kantor Walikota Pontianak nantinya,” jelasnya.
Midji menjelaskan, sesuai dengan bedah yang dilakukannya beberapa waktu lalu, terdapat target-target belanja modal sekitar 28 persen. Namun, Pemkot Pontianak berani memprediksikan lebih satu persen dari bedah tersebut.
“Belanja modal PU, kemudian Diknas dan Cipta Karya. Sesuai dengan bedah APBD kemarin, kita berupaya hampir 28 persen belanja modal, kita upayakan bisa 29 persen,” paparnya.
Atas RAPBD 2016 itu, Pemerintah Kota Pontianak turut pula dituntut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) minimal 6,1 persen.
“Kami sependapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 6,1 sampai 6,5 persen. Tapi membutuhkan dukungan kebijakan yang dapat menciptakan iklim berusaha yang kondusif. Supaya aliran investasi dapat masuk ke Kota Pontianak,” ulasnya. (agn)
