Ramadan “Langganan” Listrik Padam

DPRD Pontianak Segera Panggil PLN

Ilustrasi.NET

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. PLN pernah berjanji tidak ada pemadaman listrik selama Ramadan. Kenyataannya biarpet masih sering terjadi. Warga pun dibuat geram.

Kegeraman di antaranya dilontarkan Fian. Listrik kediamannya di Jalan Tanjungraya 2 Kecamatan Pontianak Timur padam, Sabtu (19/5). Padamnya pun lama. Dari dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. “Betangas di rumah. Tapi hari ini sudah tidak,” ujarnya kepada Rakyat Kalbar, Senin (21/5).

Pemadaman listrik juga terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Pontianak Tenggara. Tepatnya Minggu (20/5). Listrik padam sekitar pukul 21.00 WIB.

Lia, warga Pontianak Tenggara mengaku geram bercampur heran. Kenapa setiap memasuki Ramadan listrik selalu saja padam? Tidak seperti hari-hari biasanya tanpa ada pemadaman.

“Jadi saya heran. Apakah ada gangguan, atau gimana?” tanyanya.

Bulan puasa ini ladang ibadah bagi umat Islam. Diharapkan tidak ada pemadaman listrik selama Ramadan. “Kalau pun mati, jangan pada waktu sahur, berbuka dan tarawih,” omel Lia.

Kekesalan juga dirasakan Yossie, warga Jalan Danau Sentarum, Pontianak Barat. Ketika sedang asik nonton serial animasi, listrik pun padam. “Untung lagi puasa,” ujar Yossie.

Mirza, warga Jalan Bina Karya, Pontianak Selatan juga mengaku kediamannya sempat mati lampu, Minggu (19/5). Saat itu hujan lebat. “Malam-malam ganggu aja. Saya lagi beribadah sama keluarga agak terganggu,” ucap Mirza.

Tak sampai di situ, Kecamatan Pontianak Utara juga mengalami hal serupa. Tepatnya di Komplek Arhas Permai. Sudah dua hari ini listrik padam. “Padamnya pas mau buka lagi, tentu ini mengganggu,” kesal Nazwa, warga Komplek Arhas Permai, Pontianak Utara.

Menurutnya, listrik padam diwaktu puasa seperti agenda tahunan. Jikapun ada pemadaman sebaiknya PLN memberitahukan terlebih dahulu. Agar masyarakat bisa memahaminya.

Namun berbeba di beberapa wilayah Kota Pontianak lainnya. Mereka tidak merasa musim mati lampu.  Seperti diungkapkan Fajar, warga Jalan Gajah Mada, Pontianak Selatan. Menurutnya, listrik di area sekitar rumahnya jarang padam. Kalaupun ada hanya sesekali. Tidak dalam waktu lama.

“Sekarang sudah jarang. Selama bulan puasa ini juga belum ada mati,” sebut Fajar.

Begitu juga di wilayah Pal 3, Pontianak Barat. Di sana juga sudah jarang terjadi insiden listrik padam. Termasuk selama Ramadan.

“Kemarin ada, tapi sebentar saja tak sampai lima belas menit,” tutur Tini, warga Komplek Harvin.

Fenomena mati lampu di bulan puasa ini membuat Ketua DPRD Pontianak, Nurfadli angkat bicara. Dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil PLN. Untuk meminta penjelasan penyebab pemadaman. “Harus dijelaskanlah, jangan main padam, kasihan masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa,” tegasnya.

Menurut pria yang kerap disapa Fadli ini, keresahan pemadaman listrik terjadi di berbagai kecamatan. Alasan mesin rusak hal klasik dari PLN. “Kalau persoalan di mesin kan bisa diganti. Ini tiap tahun alasannya mesin, anggaran kan ada untuk membelinya,” lugasnya.

Intinya, ia berharap tak ada pemadaman listrik selama Ramadan. Apa lagi jelang Lebaran. “Kasihan ibu-ibu mau buat kue keperluan lebaran,” ucap Fadli.

Keluhan dan kekecewaan pelanggannya ini dijawab Deputi Manajer (DM) Hukum dan Humas PLN Kalbar, Dedy C Zebua. Menurutnya, penyebab listrik padam ada 2 jenis. Pertama, padam terencana karena ada perbaikan aset PLN. Kedua, padam akibat gangguan. Gangguan biasa disebabkan cuaca yang kurang baik seperti hujan disertai angin ribut. “Kabel tersangkut tali layangan juga itu gangguan,” tuturnya.

Untuk keluhan beberapa warga terkait pemadaman yang dilakukan pada Sabtu (19/5) mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB lantaran ada dua penyebab. Yakni pekerjaan perbaikan kubikel 20 kV di GI Senggiring dan Pemasangan Recloser. Selanjutnya,  pekerjaan pemasangan konstruksi JTM untuk perluasan jaringan di Jalan Tanjung Raya 2.

Dikatakannya, pemadaman terencana pasti ada. Karena itu salah satu untuk mengurangi gangguan atau perawatan aset. Kalau tidak ada padam terencana takut lebih rusak lagi nantinya. “Dan sepertinya sudah selesai,” sebutnya.

Pekerjaan perbaikan kubikel 20 kV di GI Senggiring dan pemasangan recloser kemarin menyebabkan pemadaman di sejumlah tempat. Antara lain kantor Camat Mempawah Hilir, Tanjung, Penibung, Sengkubang, Suap, Malikian, Tanjung Sanggau, Sungai Kunyit, Kijing, Sungai Duri dan sekitarnya. Kemudian Desa Senggiring, Kuala Secapah, Pasir Wan Salam, Jalan Pangsuma, Pedalaman, Pasir Palembang, Bojan, Sejegi Mempawah Kota, Keraton, Antibar dan sekitarnya.

Pekerjaan pemasangan konstruksi JTM untuk perluasan jaringan di Jalan Tanjung Raya 2, Pontianak Timur. Akibat pekerjaan tersebut terjadi pemadaman di wilayah Jalan Tanjung Raya 2, Banjar Serasan, Jalan Nusa Kayu, Jalan Amanah, Jalan Samisumping, Jalan Tani, Gang Pam dan sekitarnya.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Arman Hairiadi