Pilkada Bengkayang, Diduga Terjadi Selisih Data Pemilih

ilustrasi. net

eQuator – Bengkayang-RK. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang, Rabu (9/12) dituding diselimuti pelanggaran. Banyak warga tidak mendapatkan undangan memilih, tidak terdaftar di DPT, bahkan ada dugaan pencoblosan lebih dari satu kali dan noken atau mewakili pemilih.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP Kalbar, M. Jimi, SH, didampingi Esidorus, SP, ketua tim sukses pasangan calon bupati nomor urut 1, Sebastianus Darwis, SE, MM-Rurakhmad mendatangi Panwaslu Bengkayang, Kamis (10/12). Mereka melaporkan berbagai pelanggaran yang diduga terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hadir juga sekretaris tim sukses Edy. A, SH, dan bendahara Nikolas, SH, serta mantan Bupati Bengkayang 1999-2004 Drs. Jacobus Luna, M.Si diikuti tim sukses lainnya. Kedatangan mereka disambut Ketua Panwaslu Bengkayang, Meizeren Zain, ST, berserta anggotanya Eddy Sumartono, SH.
“Dugaan pelanggaran terjadi di beberapa kecamatan di wilayah perbatasan, seperti Suti Semarang, Siding, Jagoi Babang, Seluas, Teriak dan Monterado. Besar harapan kami, di beberapa wilayah itu dilakukan PSU, karena diduga sarat dengan pelanggaran,” tegas Esidorus, kemarin.
Sekretaris DPC Partai Demokrat, Maksar Alek, SE meminta KPU dan Panwaslu menindaklanjuti dugaan pelanggaran Pilkada. Kemudian KPU netral menyikapi masalah. Agar hasil Pilkada benar-benar berkualitas dan KPU sebagai penyelenggara menjalankan tugasnya sesuai prosedur.
“Adanya beberapa laporan dugaan pelanggaran, akan dilaporkan ke Panwaslu. Bahkan kita akan giring hingga ke Mahkamah Konstitusi ( MK). Saat ini tim sukses sedang melakukan pendataan di lapangan,” ujar Alek.
Ketua Panwaslu Bengkayang, Meizeren Zain, ST menyambut baik laporan tim sukses Darwis-Rurakhmad. Laporan itu nantinya akan diinvestigasi dan pengumpulan data. Selanjutnya diproses sesuai fakta dan bukti.
“Setiap laporan tetap kami terima. Tentunya perlu waktu dan bukti yang cukup untuk dilakukan pembuktian, agar dapat diproses sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan,” ucap Zain.
Kaget Disuruh PSU
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Tanjung, Kecamatan Teriak, Panda, 48 mengaku kaget ditelepon ketua KPU Bengkayang, Ir. Martinus Khiu agar melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS-nya.
“Padahal penyelenggaraan pemungutan suara di TPS kami berjalan lancar dan sukses, tidak ada pelanggaran. Namun aneh, diberitahukan oleh pihak KPU untuk dilakukan pemungutan suara ulang,” ucap Panda.
Atas dasar itulah, tim sukses nomor urut 1 menuntut dilakukan PSU di TPS. Khususnya di Desa Nangka pada TPS, 1 , 2 dan 3. Diduga surat suara dicoblos lebih dari satu kali. Kemudian di Buah Ratas, Desa Kiung, Suti Semarang.
Lurah Bumi Emas, Laurentius Wahyudi, M.Pd berharap proses Pilkada berlangsung aman, lancar, jujur dan adil. Di Kelurahan Bumi Emas, proses berjalan lancar, tidak ada kendala. Namun diakuinya, banyak warga yang tidak menggunakan hak pilihnya, terutama di TPS 13 Sungai Nyamuk. Mereka tidak terdata di DPT, juga tidak mendapat kartu undangan memilih C6.
Menduga Situs Palsu
Berdasarkan penulusuran wartawan media ini pada alamat http://pilkada2015.kpu.go.id/bengkayangkab/ terlihat hasil rekapiltulasi suara berdasarkan Formulir Model C1 yang dirilis KPU Bengkayang. Hasil perhitungan sementara dan belum final itu memembuat masyarakat Bengkayang bingung. Rilis yang disuguhkan KPU itu banyak ditemukan selisih angka berbeda.
Rekapitulasiberdasarkan data sub wilayah di Kecamatan Bengkayang misalnya, disajikan data pemilih dari 55 TPS tercatat 15.588 pemilih. Rinciannya pengguna hak pilih 11.167 suara. Perolehan suara pasangan calon nomor urut 1 sebanyak 5.385 suara dan nomor urut 2 sebanyak 5.613 suara. Ditetapkan suara sah 10.998 dan suara tidak sah 393, dengan total suara 11.391. Seharusnya antara pengguna hak pilih dan total suara sama jumlahnya, yaitu 11.167. Namun di sini terdapat selisih 224 suara menjadi 11.391 suara.
Selisih perhitungan suara yang dirilis KPU itu tercatat di semua kecamatan, jumlahnya 17 kecamatan. Terdapat perbedaan data DPT, sebelumnya 166.215 pemilih menjadi 164.234 pemilih. Rancunya, pemilih laki-laki tercatat 82.233 pemilih, perempuan 75.501 pemilih. Artinya DPT berjumlah 157.734 pemilih. Namun terjadi selisih 6.500 pemilih dari DPT yang dirilis KPU Bengkayang 164.234 pemilih.
Kemudian pengguna hak pilih juga rancu. Dari data KPU Bengkayang, pemilih laki-laki 55.178 pemilih dan perempuan 52.175 pemilih dengan total 107.353 pemilih. Sementara rilis KPU di-website-nya 113.061 pemilih, ada selisih 5.708 pemilih.
Lebih parah lagi, antara suara sah dan tidak sah juga dihitung selisih. Suara sah berdasarkan data yang dirilis KPU Bengkayang berjumlah 109.327 pemilih dan suara tidak sah 3.234 pemilih. Jumlah sebenarnya 112.561 pemilih. Anehnya, data rilis KPU Bengkayang jumlahnya justru berkurang menjadi 112.180 pemilih. Dari semua data yang disajikan KPU Bengkayang melalui situsnya berbeda. Sehingga dikeluarkan data yang diduga juga rancu.

Hasil perolehan suara pasangan Sebastianus Darwis, SE, MM-Rurakhmad sebanyak 54.047 suara atau 49,47 persen dan pasangan Suryadman Gidot, M.Pd-Agustinus Naon, SSos memperoleh 55.200 suara atau 50,53 persen. Dari situs yang angka-angkanya berbeda itu, patut diperhatikan, apakah ada data-data angka yang salah. Artinya, penetapan oleh KPU Bengkayang juga patut diuji kebenarannya.
Dikonfirmasi, Ketua KPU Bengkayang, Ir Martinus Khiu mengatakan real count KPU hanya info awal hasil scan C1 di setiap TPS, bukan data final. Sementara data otentik berupa hasil rekap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Dan besok (hari ini) akan ada pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 1 Tanjung, Kecamatan Teriak. Itu adalah tindaklanjut kami atas rekomendasi yang disampaikan oleh Panwaslih yang wajib kami laksanakan,” ungkap Khiu.

Mengenai pelanggaran, Khiu menyerahkan kepada Panwas untuk menanganinya. “Kalau pelanggaran, KPU prinsipnya menunggu keputusan Panwaslu,” katanya.

 

Laporan: Kurnadi

Editor: Hamka Saptono

1 Komentar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.