“Perseteruan” Sutarmidji vs M Zeet Dianggap Selesai

Cornelis: Sudah Saling Memaaf-maafkan

Sutarmidji dan M Zeet Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Polemik yang dinilai berbagai pihak bernuansa politis antara Wali Kota Pontianak Sutarmidji versus Sekda Kalbar M Zeet Asovi perihal Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota Pontianak tahun 2014, dianggap selesai.
Anggapan itu setelah terjadi pertemuan tertutup antara Pemkot Pontianak, Pemprov Kalbar dan Tim dari Mendagri, Praja I Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (2/6) pukul 11.00 hingga pukul 14.00.

“Sudah selesai permasalahannya karena sudah saling memaaf-maafkan. Apalagi sekarang sudah mau puasa dan lebaran. Harus saling memaaf-maafkan. Karena itu hanya masalah teknis, dan semuanya sudah selesai,” ungkap Gubernur Cornelis seusai pertemuan tertutup tiga jam.

Pertemuan dikabarkan untuk melakukan klarifikasi penilaian yang dianggap tidak wajar, terhadap kinerja yang sudah dicapai Pemkot Pontianak namun dianggap dan dinilai nol. Karena itulah menimbulkan anggapan masyarakat adanya nuansa pertikaian politik antara Sutarmidji vs M Zeet.

Dalam pertemuan yang tidak boleh diliput wartawan, itu tampak hadir Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie, pihak Inspektorat Provinsi Kalbar, Biro Pemerintahan Provinsi Kalbar, BPKP Provinsi Kalbar, dan Tim dari Kementerian Dalam Negeri.
Dalam penilaian LPPD 2014 oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Dalam Negeri, Kota Pontianak ternyata dipandang sebelah mata dengan penilaian nol. Hal tersebut bermakna Wali Kota tidak berprestasi sama sekali.

Bagaimana Wali Kota Sutarmidji tak berang dengan Sekda Kalbar M Zeet Hamdy Assovie. Dari 44 item pelayanan publik yang sudah dirasakan masyarakat luas termasuk perizinan, dan bahkan mendapat penghargaan nasional, oleh Tim pimpinan M Zeet dan Tim Kemendagri, dianggap tidak ada kerja.
Kecewa atas penilaian yang tidak wajar hanya masalah teknis belaka, Sutarmidji pun mampu membuat masalah bisa diketahui warga ibukota provinsi dan masyarakat luas. Saluran air PDAM di Rumah Dinas Sekda Kalbar, Inspektorat Provinsi dan BPKP Kalbar, diputuskan sepihak.

Setelah tiga jam berargumentasi, permasalahan dianggap selesai. Gubernur Cornelis pun tak banyak komentar. Termasuk Tim Kemendagri tidak memberikan penjelasan sama sekali.
Sekda M Zeet Hamdy mengatakan masalahya sudah selesai. Hanya kesalahan teknis, Pemkot mengakui ada beberapa SKPD tidak memberikan informasi terkait data yang dimintakan oleh tim penilaian dari pusat.
“Sehingga datanya kosong tidak bisa diberikan nilai. Kinerja Pemkot sudah sangat bagus, namun ketika dimintakan datanya tidak bisa,” dalih M Zeet.

Ditanya apakah saluran air PDAM di rumah dinasnya sudah dipasang kembali oleh Sutarmdiji, M Zeet menyatakan itu tergantung Sutarmidji mau pasang atau tidak. “Pastinya belum dipasang,” ucapnya.
Wali Kota Sutarmidji keluar dari Kantor Gubernur tampak tersenyum ketika dikejar wartawan. Dia enggan berkomentar. “Cukup Pak Gubernur saja yang ngomongnya,” ucap Sutarmidji kepada wartawan sambil masuk ke mobilnya.

Laporan: Isfiansyah

Editor: Hamka Saptono