Peniti Dalam 1 Jadi Kampung KB

KAMPUNG KB. Penandatanganan komitmen bersama seluruh stakeholder Desa Peniti Dalam 1, Kecamatan Segedong sebagai Kampung Keluarga Berencana, Senin (31/7) di Kantor Desa Peniti Dalam 1. Ari Sandy

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Lokakarya mini lintas sektoral digelar menindaklanjuti penunjukan Desa Peniti Dalam 1, Kecamatan Segedong sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB). Senin (31/7), seluruh stakeholder juga menandatangani komitmen setelah mengikuti Sosialisasi Program Inovasi Desa Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Kepala Desa Peniti Dalam 1, Titin Suhartini menuturkan, kegiatan ini berlangsung di Kantor Desa Peniti Dalam 1 dihadiri seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya Kampung KB, panitia juga mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pembentukan Desa Siaga. “Kegiatan tersebut diharapkan dapat menekan jumlah angka kematian ibu dan anak pada saat melahirkan. Jangan sampai terjadi 4 terlambat dan 4 terlalu,” ucapnya.

Dia mengatakan, di desanya tahun lalu masih ada terdapat satu kasus kematian bayi pada saat proses persalinan. Melalui program ini, pemerintah desa bekerjasama dengan Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Segedong berupaya agar kejadian tersebut tak terulang kembali.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Rawat Jalan Segedong, Mas Rubeni menuturkan, pihaknya siap memberikan pelayanan dan penanganan terhadap ibu-ibu yang akan melahirkan, yakni dengan cara mendata sedini mungkin, dimana adanya warga yang sedang hamil. “Kita datangi dan didata agar dapat dikontrol kapan akan melahirkan, sehingga pelayanan dapat kita maksimalkan,” ujarnya.

Dia berharap, agar proses persalinan tidak lagi menggunakan metode pelayanan dukun beranak di kampung, karena dikhawatirkan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pendarahan dan lain-lain. “Kita berharap masyarakat bisa berpikir jernih, dan mempercayakan kepada tenaga ahli medis kebidanan,” tuturnya.

Semua fasilitas persalinan sudah disiapkan di puskesmas, baik itu pelayanan data maupun penanganan berjenjang. “Jika kita disini mengalami kesulitan, jika terjadi masalah persalinan yang lebih berat, kita sudah menyiapkan kendaraan untuk proses rujuk ke rumah sakit yang lebih besar,” ucapnya.

 

Reporter: Ari Sandy

Redaktur: Yuni Kurniyanto