Jamaah Tabligh Asal Kalbar Alami Kecelakaan

Sebelas Orang Tewas, Tiga Luka-luka

LAKA LANTAS TRAGIS. Musibah menimpa salah satu rombongan jamaah tabligh Kalbar yang hendak menuju ke Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (3/2). Mereka mengalami Laka Lantas. Polisi for Rakyat Kalbar

eQuator.co.idPontianak-RK. Jamaah tabligh Kalimantan Barat diselimuti duka mendalam. Perjalanan sejumlah anggotanya untuk ikut tabligh akbar di Banjarmasin, Kalsel, tertimpa musibah. Satu rombongan yang berjumlah empat belas orang mengalami kecelakaan lalulintas (Laka Lantas).

Kabar duka ini diterima jamaah tabligh yang ada di Kalbar pada Sabtu (3/2) pukul 07.30. Perjalanan dikabarkan dimulai pada Kamis (1/2) malam, satu rombongan harus terhenti di jalur Trans Kalimantan, tepatnya di Jalan Tjilik Riwut, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Tak jauh dari perbatasan Kalteng-Kalimantan Selatan (Kalsel).

Alwi M. Nur, salah seorang jamaah tabligh Kalbar yang masih berada di Pontianak, menyatakan ada beberapa rombongan yang melakukan perjalanan ke Banjarmasin. “Melalui jalan darat dari Pontianak,” tuturnya, ditemui di Masjid Al Iksan, Jalan Budi Utomo Kecamatan Pontianak Utara, bakda magrib Sabtu (3/2).

Alwi lah yang pertama kali mendapat kabar kecelakaan nahas tersebut. Ia ditelpon salah seorang anggota rombongan.

“Lokasinya itu tak jauh dari perbatasan Kalteng,” jelasnya.

Diceritakannya, para jamaah yang mengalami kecelakaan adalah yang menggunakan mobil pick up. Di pick up tersebut terdapat empat belas jamaah.

“Kabar yang kita terima, sebelas wafat dan tiga kritis,” ujar Alwi. “Saya terkejut mendengar kabar itu, kemudian saya sampaikan kepada jamaah lainnya dan pihak keluarga korban, tadi keluarga korban juga berkumpul,” sambung dia.

Sebelas jamaah tabligh asal Kalbar yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu antara lain Iyus (28) asal Kota Singkawang, Marwan (40), Ridwan (35), dan Agus (35) asal Kabupaten Kubu Raya. Aulia (25), Jono (55), Agusni (50), Mukimin (40), Al-Huda (30), dan Hamzah (43) warga Kabupaten Mempawah. Satu orang belum diketahui identitasnya.

Tiga jamaah lainnya, yang mengalami luka ringan dan berat, yakni Dedi Mulyadi dan Lukman Ibrahim warga Kota Pontianak. Serta Hanafi, warga Kabupaten Mempawah. Mereka dirawat di Rumah Sakit Mas Amsyar Kasongan, Kabupaten Katingan.

Dari sebelas jamaah yang meninggal dunia, lanjut Alwi, enam jenazah diantaranya akan dibawa ke Pontianak. Sedangkan lima lainnya dimakamkan di Banjarmasin.

“Enam jenazah yang hendak dibawa ke sini itu permintaan dari pihak keluarga,” ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga korban sedang menunggu kedatangan enam jenazah yang sedang dalam perjalanan ke Pontianak. Enam jenazah tersebut atas nama Ridwan, Agus, Jono, Al-Huda, Mashudi, dan Marwan.

Sementara itu, Direktur Lantas Polda Kalbar, Kombes Pol Nanang Masbudi menyampaikan bahwa kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu (3/2), sekitar pukul 06.00. Dikatakannya, dua kendaraan yang terlibat dalam Laka Lantas tersebut. Yakni satu unit dumptruck Mitsubishi warna kuning dengan nomor polisi DA 1983 TN dan satu unit mobil pickup Mitsubishi T 120 S warna hitam dengan nomor polisi KB 8629.

Kronologis kejadian yang didapatkan Nanang, dumptruck Mitsubishi warna kuning dikemudikan Ahmad Rianoor, warga Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur. Saat itu, ia mengendarai dari arah Palangka Raya menuju Sampit dengan muatan semen.

“Kemudian sesampainya di Jalan Tjilik Riwut, datang mobil pick up hitam yang melaju dari arah Sampit, yang tiba-tiba oleng ke kanan atau melebar ke kanan jalan di jalur dumptruck kuning,” ungkapnya.

Karena jarak terlalu dekat, terjadilah tabrakan  yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 11 orang serta luka-luka 3 orang. Semua korban ini ada di mobil pickup hitam. “Sedangkan untuk pengemudi dumptruck dalam keadaan selamat,” pungkas Nanang.

Laporan: Achmad Mundzirin

Editor: Mohamad iQbaL