Hildi: Daud dan Atika Hadiah Terindah bagi Saya

Sambut Juara Dunia Tinju dan Tahfidz Kelas Nasional

DIABADIKAN. Bupati Kayong Utara Hildi Hamid bersama petinju dunia dan tahfidz nasional, Atika Nazwa Azahra, usai acara penyambutan di kantor Dinas Pendidikan, Sukadana, Kamis (3/5). Kamiriluddin-RK
DIABADIKAN. Bupati Kayong Utara Hildi Hamid bersama petinju dunia dan tahfidz nasional, Atika Nazwa Azahra, usai acara penyambutan di kantor Dinas Pendidikan, Sukadana, Kamis (3/5). Kamiriluddin-RK

Daud Cino Yordan terus dielu-elukan. Pahlawan dunia olahraga. Bagi Kalimantan Barat.

Kamiriluddin, Sukadana

eQuator.co.id – Kamis (3/5), Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid, menyambutnya. Ia beserta sejumlah pejabat pemerintah daerah dan masyarakat Kayong Utara. Menyusul sambutan super hangat dari Komandan Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, Marsma TNI Minggit Tribowo, di VIP Room Lanud Supadio, Rabu (2/5).

Sang juara dunia dari asosiasi tinju World Boxing Association (WBA) Asia dan World Boxing Organization (WBO) Intercontinental itu pulang ke Sukadana dari Pontianak menggunakan speedboat. Ia didampingi saudara kandungnya, Damianus Yordan, mendarat di Pelabuhan Teluk Batang.

Dari Teluk Batang, Daud dan rombongan diarak menuju ibukota Kabupaten Kayong Utara, Sukadana, menggunakan mobil. Menuju lokasi acara penyambutan di halaman kantor Dinas Pendidikan.

Bupati Hildi sendiri yang mengalungkan kalungan bunga untuk Daud. Bupati juga menyambut Atika Azahra secara bersamaan. Atika juga mengharumkan nama Kayong Utara. Di pentas nasional.

Santri Kayong Utara itu terpilih sebagai tahfidz terbaik di Pondok Pesantren Darul Quran, Jakarta, tahun ajaran 2017-2018. Putri dari Nazril Hijar ini juga punya prestasi lain yang tak kalah menggembirakan. Dia juara I MTQ Porseni MIPA XVIII se Indonesia 2018.  Nazril menyatakan, Atika sudah menyelesaikan hafalan 30 juz Alquran di Darul Quran yang diasuh KH Yusuf Mansur.

Daud Yordan kembali ke Kayong Utara dengan gagah. Di badannya, dililit dua sabuk yang berhasil direbutnya saat bertanding di Rusia.

“Sabuk dan prestasi yang saya dapatkan ini, secara khusus saya persembahkan kepada Bupati Kayong Utara, Bapak H Hildi Hamid,” kata dia, saat memberikan sambutan.

Baginya, Hildi bukan sekedar bupati. Sudah ibarat orangtuanya. Sebab, dukungan bupati dua periode itu terhadapnya sangatlah besar.

“Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh rakyat Indonesia, terkhusus masyarakat Kayong Utara,” tutur Daud.

Hildi sendiri terlihat terharu saat menyambut Daud dan Atika. Kedua putra dan putri Kayong Utara ini, kata dia, pantas dibanggakan.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Daud Yordan atas prestasinya untuk bangsa. Hildi menyebut dia sebagai Pahlawan Kayong Utara.

“Ini suatu kebanggaan bagi saya. Di penghujung jabatan saya sebagai bupati dan Pak Idrus sebagai wakil bupati, masih sempat menyaksikan prestasi untuk bangsa dan daerah ini,” ujarnya. Mata Hildi berkaca-kaca.

Jabatannya berakhir pada 25 Juni mendatang. Pekan lalu, dikatakannya, ia bersama Ketua dan sejumlah anggota DPRD keliling pulau Jawa untuk melihat perkembangan mahasiswa asal Kayong Utara yang dibiayai Pemerintah Daerah.

“Mulai dari Semarang, Yogyakarta, Magelang, Bogor, Tangerang, dan Malang. Alhamdulillah, laporan dari masing-masing universitas, bahwa anak-anak Kayong Utara rata-rata berprestasi,” ungkapnya. Bibir Hildi mengembang ketika menyebut hal ini. Tersenyum.

Khusus untuk Daud, ia mengaku takjub ketika melihatnya tampil di ring tinju bergengsi. Di Rusia. Hanya didampingi pelatih yang orang luar negeri.

“Saya salut, mental juara Daud di negeri orang tidak luntur. Ia tetap berprestasi, ini luar biasa,” tegasnya.

Tak hanya berbesar hati dengan prestasi Daud, Hildi bangga melihat sikap Daud di atas ring. “Walau petinju yang identik keras, Daud tetap santun. Saya lihat sendiri bagaimana Daud merangkul lawannya yang terkapar, mungkin Daud ingin bilang minta maaf, yang membuat penonton di Rusia bertepuk tangan lihat sikap rendah hatinya,” ujarnya.

Kendati tak menyaksikan langsung di Rusia, ia tak melewatkan momen menonton pertandingan Daud. “Walau hujan larut malam, saya menyaksikan sendiri bagaimana Daud berhasil merobohkan lawannya di ronde ke delapan. Selamat untuk Daud,” tukas Hildi.

Sama halnya dengan Atika. Diakui Bupati, dia kirim anak-anak Kayong Utara belajar di pulau Jawa sebagai motivasi bagi anak anak lainnya. Bahwa sumber daya manusia Kayong Utara tidak kalah jika diberikan fasilitas pendidikan yang sama rata.

Ia bercerita, saat mengunjungi Pondok Pesantren Darul Quran di Tangerang, belum lama ini, bertemu KH Yusuf Mansur. Pengasuh Ponpes Darul Quran.

“Saya merasa terharu ketika KH Yusuf Mansur mengatakan, kalau sekarang saya sudah rasakan hasilnya,  karena sudah empat orang yang dari Kayong Utara hafal 30 juz,” ucap Hildi. Imbuh dia, “Terus sekolah dan sekolah bagi anak-anak dan bagi olahragawan teruslah berlatih dan berlatih. Daud Yordan dan Atika, kalian adalah kado terindah untuk saya”.

Daud Yordan terakhir menang KO di ronde 8 atas Pavel Malikov dalam laga tinju dunia di Yekaterinburg, Rusia pada, Minggu (22/4). Kemenangannya itu, membuat Daud meraih gelar juara dunia dunia kelas ringan WBA. (*)

 

Editor: Mohamad iQbaL