77 Warga Pontianak Terinfeksi HIV/AIDS

Paling Banyak Laki-laki

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kurun Januari hingga Juni 2016, terdata 77 warga Kota Pontianak yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Paling banyak laki-laki 56 orang. Sedangkan perempuan hanya 21 orang.

“Dari 77 warga tersebut, 47 HIV dan 30 AIDS. Jumlah ini kita yakini lebih banyak, lantaran masih banyak masyarakat yang enggan memeriksakan dirinya,” kata Sidiq Handanu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak ditemui di ruang kerjanya, Jumat (29/7).

Handanu mengungkapkan, dilihat dari jenis pekerjaan, orang-orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Pontianak sebagian besar wiraswasta. Beberapa di antaranya merupakan ibu rumah tangga. “Kalau dari segi umur, rata-rata dari usia 17 hingga 55 tahun,” imbuhnya.

Dari jumlah warga yang terinfeksi HIV/AIDS tersebut, tambah Handanu, yang mempunyai perilaku berisiko hanya 30 orang. “Sisanya 20 laki-laki yang suka sesama jenis, empat Waria (Wania Pria), dan enam pengguna Narkoba dengan jarum suntik. Sedangkan 47 orang lainnya, tidak memiliki kelainan seksual,” bebernya.

Handanu berharap, warga Kota Pontianak mau dan bersegera memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan (Faskes), agar jika terinfeksi HIV/AIDS, bisa ditanggulangi sedini mungkin. “Khususnya bagi ibu hamil,” pintanya.

Dia mengungkapkan, tingkat kesadaran ibu hamil untuk memeriksanakan diri ke Faskes sangat lemah. “Padahal ibu hamil tergolong rentan akan penyakit ini. Makanya, kita memberikan masukan bagi setiap ibu hamil yang hendak memeriksakan kandungan di Puskesmas, agar diperiksa apakah terinfeksi HIV/AIDS atau tidak,” papar Handanu.

Di Kota Pontianak, tambah Handanu, sudah ada program pelayanan untuk pemeriksaan HIV pada ibu hamil. “Jadi setiap ibu hamil yang datnag ke Puskesmas, pasti kita tawarkan untuk pemeriksaan ini,” tegasnya.

Menurut Handanu, banyak manfaat jika ibu hamil memeriksakan diri. Selain dapat mengetahui terefeksi atau tidak, juga sebagai antisipasi jika korban memang benar terinfeksi agar dapat dilakukan penangangan.
“Baru sekitar tiga ribu ibu hamil yang mau diperiksa, dan telah diketahui hasilnya yaitu ada empat ibu hamil yang positif terinfeksi HIV/AIDS. Harus diperiksa, karena kemungkinan akan anak sehat dan tidak akan tertular masih ada, asal ibu hamil segera mengetahui terlebih dahulu sejak awal,” tutup Handanu.

Laporan: Gusnadi

Editor: Mordiadi